da Komite Hubungan Luar Negeri Senat dalam sidang dengar keterangan hari Selasa bahwa sebagian tentara AS masih berada di Suriah, bekerjasama dengan Pasukan Demokratis Suriah yang dipimpin Kurdi dan bahwa pemerintah sedang berupaya membuat gencatan senjata temporer menjadi permanen.
Para pemimpin Rusia dan Turki Selasa mencapai kesepakatan untuk berbagi pengawasan atas daerah perbatasan Suriah yang mengharuskan para pejuang Kurdi meninggalkan seluruh daerah perbatasan Suriah-Turki. Kesepakatan itu tidak mencakup daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Turki.Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, "Kedua negara akan menerapkan tindakan mencegah kebocoran teroris dan mekanisme gabungan akan dibentuk untuk mengawasi kepatuhan terhadap perjanjian ini.
Dalam dengar keterangan hari Selasa, para anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat menuduh Presiden AS Donald Trump membuat warga Kurdi Suriah rentan terhadap serangan Turki. Utusan Khusus AS untuk Suriah James Jeffrey menegaskan bahwa Turki telah berencana menyerang meskipun AS telah memperingatkan agar tidak melakukan hal tersebut.
PBB menyatakan ofensif Turki di Suriah Utara telah menelantarkan lebih dari 176 ribu orang dan merusak banyak infrastruktur penting. Bahkan sejumlah anggota partainya Trump sendiri telah meminta pemerintah untuk mengurangi kerusakan yang terjadi akibat penarikan pasukan AS.Tetapi Senator Republik Rand Paul, Selasa menghalangi untuk kedua kalinya pemungutan suara di Senat bagi resolusi yang telah diloloskan oleh DPR, yang secara resmi menentang strategi Trump di Suriah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »