REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Musim kemarau panjang pada tahun ini telah berdampak pada budidaya tanaman tebu. Ketiadaan hujan hingga awal Desember, membuat musim tanam tebu 2019/2020 mengalami kemunduran. Baca Juga Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Jabar, Haris Sukmawan, menjelaskan, luas lahan tebu di Kabupaten Cirebon pada musim tanam 2019/2020 diperkirakan akan mencapai 5.500–6.000 hektare. Jumlah itu sama dengan luas lahan tebu pada musim tanam tahun lalu.
Selain itu, kata Wawan, banyak pula petani yang sebelumnya sudah menyiapkan bibit tanaman tebu. Namun karena hujan tak kunjung turun, bibit tersebut akhirnya menjadi tua, kering, dan tak layak tanam. Dampak lainnya dari musim kemarau panjang terhadap tanaman tebu, kata Wawan, yakni terjadinya kebakaran pada lahan tebu di sejumlah lokasi. Kondisi itu menyebabkan para petani tebu mengalami kerugian.
Wawan mengungkapkan, keterlambatan musim tanam itu akan membuat musim giling pada 2020 juga mengalami kemunduran. Pada musim giling 2019, dilakukan pada awal Juni. Namun, karena musim tanam saat ini mundur, maka musim giling 2020 diperkirakan baru akan terlaksana pada akhir Juni atau awal Juli 2020.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »