REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian yang melihat efek pandemi pada layanan onkologi pediatrik di seluruh dunia telah menemukan bahwa tenaga medis, terutama perawat, menghadapi kondisi yang lebih sulit. Studi tersebut dilakukan dengan metode campuran, dan diterbitkan oleh Wiley online di American Cancer Society Cancer Journal.
Hasilnya menampilkan tabel yang menunjukkan frekuensi penugasan kembali dokter dan perawat onkologi anak seperti yang dilaporkan oleh responden survei. Tabel menunjukkan bahwa untuk setiap institusi, perawat dua kali lebih mungkin dan dalam beberapa kasus tiga kali lebih mungkin daripada dokter untuk dipindahkan.
Ketika sampai pada efek kekurangan staf, di salah satu kelompok fokus penelitian, seorang manajer perawat dari Peru mengaku memiliki hingga 12 orang yang dikarantina di bulan yang sama. Dia jadi tidak punya staf. Melihat modifikasi staf, peningkatan penugasan kembali yang dialami perawat berarti beberapa unit pediatrik harus ditutup. Seorang manajer perawat di Filipina melaporkan para perawat juga ditempatkan di unit pediatrik lain, termasuk bangsal pediatrik Covid. Dalam hal kesulitan ekstra yang dihadapi oleh perawat dibandingkan profesional kesehatan lainnya, ini dirujuk dalam dua kelompok fokus yang berbeda, satu di Zambia dan lainnya di Amerika Serikat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »