REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah menyoroti sejumlah kebijakan sekolah yang mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Di samping melakukan simulasi dalam hal pembelajaran, transportasi peserta dan tenaga didik juga harus diperhatikan.
Politikus Gerindra itu mengingatkan, perjalanan dari dan menuju sekolah tidak semuanya memiliki jemputan pribadi. ."Di sekolah dan di rumah terkontrol namun di kendaraan umum belum tentu," ujarnya. Bila simulasi tak menyentuh perjalanan, dikhawatirkan zona hijau bisa berubah jadi kuning atau merah karena mobilitas manusia yang saat ini sudah ramai karena PSBB di longgarkan. Kendati demikian, Himmatul mengakui, simulasi sangat penting dan diperlukan terutama bila ada rencana belajar tatap muka di sekolah yang berada di zona hijau agar ada jaminan keamanan peserta didik dan juga tenaga pendidik.
Sebagaimana diketahui, sejumlah kota sudah mulai melakukan persiapan pembelajaran tatap muka. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan berencana memulai kembali proses belajar mengajar secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Sebanyak 21 SMP, baik itu swasta maupun negeri yang mewakili lima wilayah sekolah di Surabaya, disiapkan sebagai pilot project.
Enam sekolah role model di Kota Bekasi juga mulai menjalankan simulasi pembelajaran tatap muka yang melibatkan siswa sejak Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »