REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khawlah binti Yahya masih berusia 19 tahun ketika dirinya mempelajari buku-buku tiap agama, Alquran menjadi salah satunya. Dia mengaku, pembelajaran itu untuk menemukan kebenaran, meski yang ia pelajari tak menggugah imannya. Baca Juga Ketika dirinya meminjam Alquran dari perpustakaan, di beberapa pekan awal ada banyak ayat yang disukai. Namun, ada banyak hal yang tidak dimengerti, sehingga Alquran pada saat itu bukan pilihannya.
Waktu berselang, dirinya menemukan buku kecil di mobil temannya dan memasukkan ke kantongnya setelah bertanya. Sesampainya di rumah dan tidur, dia mendapatkan mimpi terburuk yang pernah dialami. Ia juga masih ingat ketika bangun dan penuh dengan ketakutan disertai keringat. Keesokan harinya, teman perempuannya meminta untuk ditemani datang ke kuliah Islam mingguan. Meski tak tertarik datang, ia merasa harus pergi ke pertemuan tersebut.
Orang di sekelilingnya juga mengingatkan ancaman hukuman karena tidak sholat atau tidak menutup aurat dengan benar. Hal itu ia sebut sebagai hal yang mengganggu dan membuatnya kesal, alih-alih mengucapkan dua kalimat syahadat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »