REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan angka kemiskinan perlu dibarengi dengan strategi pemberdayaan menuju kesejahteraan agar kelas near poor tidak mudah terjatuh ke garis bawah kemiskinan. Selama ini penurunan angka kemiskinan dinilai hanya berbasis bantuan sosial yang tidak menjamin keberlanjutan. Founder dan Ekonom Center of Reform on Economic Hendri Saparini menyampaikan kelas near poor yang berada tepat di atas kelas miskin berjumlah lebih besar yakni sekitar 100 juta orang.
Program pemberdayaan masyarakat dinilai sangat strategis untuk penanganan kemiskinan secara berkelanjutan. Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi menyatakan Dompet Dhuafa yang telah berdiri sejak 26 tahun lalu masih berkomitmen penuh dalam pengentasan kemiskinan. Dalam empat tahun terakhir, sejak Maret 2015 – Maret 2019 sebanyak 3,45 juta penduduk mampu keluar dari kemiskinan. Namun demikian, pencapaian ini lebih rendah dari target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang mematok target angka kemiskinan 7-8 persen pada 2019.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »