Liputan6.com, Hanoi - Pihak kepolisian dan militer Filipina telah membantah tuduhan yang menyebut mereka mengelola beberapa akun Facebook untuk menyebarkan hoaks atau kabar bohong. Mereka mengedepankan kebenaran dan berniat membrantas hoaks.Pihak Facebook menutup jaringan berisi sejumlah akun palsu yang berasal dari China dan Filipina. Beberapa akun mengunggah konten berisi dukungan untuk Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan putrinya, yang berpotensi maju pada pencalonan presiden pada 2022.
Kurang dari 3.000 orang di Amerika Serikat terlibat dalam kegiatan penyebaran berita bohong lewat akun Facebook, sementara lebih dari 100.000 pengguna ada di Filipina, kata Facebook. "Kami justru mengedepankan kebenaran dan berusaha menghapus disinformasi, kabar hoaks, dan ujaran kebencian," kata Roque.
Kedutaan Besar China di Manila dan anak perempuan Duterte, Sara, belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
KPU Bantul batasi maksimal 20 akun medsos tiap paslon pilkadaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membatasi jumlah akun media sosial (medsos) maksimal sebanyak 20 akun ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »