Di masa pandemi COVID-19, beberapa orang merasa kebingungan membedakan gejala COVID-19 dengan gejala kanker paru, katanya.Menurut Sita, COVID-19 biasanya menimbulkan gejala akut seperti demam tinggi. Riwayat kontak erat pun bisa menjadi penambah kemungkinan orang yang demam itu terjangkit COVID-19.
Selain demam tinggi, gejala lain COVID-19 juga dapat berupa batuk kering, nyeri otot, diare, dan kehilangan penciuman. Batuk, sesak, nyeri dada, batuk darah yang tidak kunjung sembuh dalam waktu dua minggu juga dapat menjadi gejala kanker paru.2 dari 3 halamanSejalan Dengan Prevalensi MerokokKanker paru berhubungan erat dengan risiko merokok. Bila Mmelihat prevalensi merokok Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia setelah China dan India maka angka kasus kanker paru di Indonesia tinggi.
Pada pria, kanker paru memang paling banyak diderita. Berbeda halnya pada perempuan kanker ini bukan terbanyak kasusnya.Untuk kanker payudara dan yang lainnya bisa dilakukan deteksi dini, tambahnya. Contoh, kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan pada payudara. Sedang, foto toraks tidak cukup membantu untuk deteksi dini kanker paru.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »