Dalam buku Sejarah Madinah karya Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani diceritakan, di sebelah utara Masjid Nabawi Madinah, kurang lebih 600 meter, terdapat sebuah masjid yang dahulu bernama Masjid Bani Mu'awiyah. Namun, mengingat Rasulullah pernah berdoa di dalamnya dan diijabahi oleh Allah, maka masjid tersebut diubah namanya menjadi Masjid Ijabah.
Setelah shalat dua rakaat, Nabi SAW berdoa cukup panjang, lalu beliau menghadap kepada para sahabatnya sambil berkata,"Saya telah memohon kepada Tuhanku akan tiga hal. Ia mengabulkan yang dua hal dan menolak yang satu. Aku memohon kepada Tuhanku agar tidak membinasakan umatku dengan kekeringan dan kelaparan, Dia pun mengabulkannya. Dan aku memohon agar tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkannya, Dia pun mengabulkannya.
Hanya saja, perbedaan dalam Islam sangat dimungkinkan dalam hal-hal furuiyah, terutama fiqhiyyah. Namun, masalah keimanan tidak mungkin diotak-atik. Atau, tidak mungkin seseorang menghilangkan salah satu rukun dari enam rukun iman atau lima rukun Islam. Tidak mungkin ada nabi baru sepeninggal Rasulullah Muhammad SAW.
Islam mengajarkan bahwa,"Dan kalau saja Allah menghendaki, niscaya Dia akan menjadikan kalian satu umat ..." . Perbedaan ini pula yang menjadi salah satu tanda-tanda keagungan-Nya, sebagaimana firman Allah dalam QSar-Rum:22,"Berlain-lainan bahasa dan warna kulit kalian."
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »