'Mereka menembak mati anjing peliharaan saya, karena saya perempuan' - kisah perempuan Afghanistan dan anjing kesayangannya
Di luar rumah tergeletak lima mayat: jenazah ibu dan ayahnya, seorang tetangga tua yang juga kerabatnya, dan dua orang penyerang. Tiga minggu berlalu setelah kejadian itu, beredar beragam versi mengenai serangan itu dan keadaan di sekitarnya - dari Nooria, kakak laki-lakinya, anggota keluarga penyerang yang tewas, polisi setempat, tetua setempat, perwakilan Taliban, dan pemerintah Afghanistan.
Di sisi lain, Taliban mengakui melakukan penyerangan di desa itu pada malam hari, namun bukan menyerang rumah Nooria, melainkan menyerang pos pemeriksaan polisi di desa itu yang mengakibatkan dua terluka, tidak ada korban jiwa. "Tidak bisa dimengerti. Bagaimana di sebuah negara yang rakyatnya telah menyaksikan cukup banyak kematian dan kekerasan dalam mengetahui nilai kehidupan dan perdamaian, dapat memuliakan kekerasan dan pujian seperti itu," tulis seorang pengguna Twitter."Kekerasan bukanlah respons terhadap kekerasan!"
Orang ketiga yang terluka tetapi melarikan diri adalah seorang komandan Taliban berpangkat tinggi bernama Sayed Massoum Kamran, kata polisi. Kemudian seminggu setelah serangan itu, mulai beredar kabar yang menyebutkan salah satu penyerang yang tewas adalah suami Nooria. Rahim akan menikahi Nooria sebagai istri keduanya sementara ayah Nooria akan menikahi keponakan Rahim yang masih remaja sebagai istri keduanya. Namun, karena kedua gadis itu masih sangat muda, disepakati mereka akan menunggu beberapa tahun sebelum meresmikan pernikahan.
Tetapi dia mengatakan bahwa sekitar dua tahun yang lalu, ketika Rahim bekerja di Helmand, ayah Nooria tiba-tiba datang ke rumahnya dan mengambil kembali putrinya, kemudian meninggalkan istri barunya, keponakan Rahim. Kejadian itu praktis membatalkan pertukaran, katanya.Shafiqa mengatakan mereka meminta para tetua untuk membantu menangani keretakan hubungan tersebut. Tetapi sebagai keluarga yang lebih miskin secara finansial, mereka tidak berdaya untuk menghentikan ayah Nooria.
"Anak saya bukan anggota Taliban, dia bekerja di bidang konstruksi," katanya."Dia tidak pernah menyentuh senjata seumur hidupnya. Kami ini orang miskin, tidak ada yang mendengarkan kami, tidak ada."
Akibat politik wanita jdi korban wlao di puji pahlawan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »