basah yang masuk ke pasar di Solo juga berkurang. Daging gelonggongan juga termasuk pelanggaran dalam peredaran daging sapi di Kota Solo. Apabila tak ada permintaan pasar, jumlah daging sapi basah juga akan berkurang.
“Ya sebetulnya kalau tidak ada yang membeli, [daging gelonggong] akan hilang dengan sendirinya. Tapi kalau permintaan banyak ya otomatis tetap dibuatkan. Tapi sekarang, daging basah yang masuk sini berkurang. Kualitas [di pasar] sudah bagus,” katanya. Sejauh ini, menurut Darmanto, bentuk upaya edukasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo berupa sosialisasi kepada warga. “Sebelum pandemi kami sudah ada sosialisasi di kelurahan-kelurahan. Khususnya ibu-ibu PKK, membedakan jenis-jenis daging. Tapi kan masyarakat ya inginnya cari yang murah,” terang Sudarmanto.
Selanjutnya, DKPP akan melakukan penyidakan. “Sebelum penyidakan, akan ada pembinaan ke pedagang daging. Nanti dikasih peringatan I sampai III. Baru penyidakan,” terang Ardiet. Selain itu, berdasarkan catatan laporan hasil pengawasan dan pembinaan daging sapi, tercatat setidaknya empat kali pemusnahan daging sebagai penindakan pada April 2021.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: pikiran_rakyat - 🏆 11. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »