Maggot juga tidak membutuhkan tempat pembudidayaan yang luas. Budidaya maggot hanya membutuhkan kotak pembesaran atau kandang yang berfungsi sebagai tempat BSF. Tempat tersebut digunakan untuk memproduksi telur-telur sebagai bibit maggot BSF.
Dengan ukuran kotak pembesaran sebesar 70 cm x 1,5 meter, sudah cukup untuk membudidayakan maggot BSF untuk skala kecil menengah. Maggot akan mencerna sampah organik atua sampak basah sebelum menimbulkan bau.Selanjutnya, maggot dapat diaplikasikan ke sampah organik yang sudah mengering mau pun kotoran hewan. Dari hasil pembudidayaan maggot oleh DKPP Kota Solo, dari 10 kg-15 kg sampah dapur yang diberikan akan menghasilkan 16 kg maggot segar.
“Setiap hari, 5 kg-10 kg sampah pada kotak pembesaran 70 cm x 1,5 cm. Dari situ akan dihasilkan 10 kg-16 kg maggot tiap satu kotak,” imbuh Agus. Keunggulan lain yang dimiliki maggot sebagai media pengurai sampah organik ialah tidak mengenal musim dalam masa pemeliharaannya. “Budidaya maggot bisa dilakukan kapan saja, sepanjang tahun. Entah musim hujan, musim kemarau,” imbuh Agus.Pengelola budidaya maggot milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Wiyono, mengatakan proses budidaya tak menghasilkan kotoran dengan jumlah banyak. Menurut Wiyono, dalam sekali panen kotak pembesaran maggot hanya menghasilkan 1 kg kotoran maggot.
“Dari 10 kg pakan yang diberikan tiap pekan, cuma menghasilkan sekitar satu kilogram kotoran sisa budidaya,” terangnya saat dijumpai di kandang maggot BSF milik DKPP Kota Solo.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »