REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Wartawan foto Turki Orhan Karan mengungkap bagaimana pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, melakukan pembakaran Alquran di bawah perlindungan polisi Swedia.
Baca Juga Karan menuturkan, seorang pendamping Paludan, yang pernah dia lihat dalam demonstrasi sebelumnya, tiba-tiba mendekatinya dengan sikap agresif dan mulai memaki kemudian mengancam akan menyerangnya. Dalam keadaan ini, pelecehan yang dilakukan pendamping Paludan itu berubah menjadi serangan fisik.
Tidak lama setelah itu, Paludan tiba di tempat kejadian. Tetapi dia menolak keluar dari kendaraannya kecuali rekannya dibebaskan oleh polisi. Normalnya, tahanan dibawa ke kendaraan polisi, lalu dilanjutkan dengan interogasi di kantor polisi. Karan mengatakan bakal mengajukan tuntutan hukum terhadap petugas yang dituding memungkinkan Paludan melakukan aksi pembakaran Alquran. Polisi telah meminta maaf kepadanya setelah membebaskan tahanan dan mengatakan Paludan yang diberi perlindungan hukum untuk demonstrasinya, tidak akan keluar dari kendaraannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dipicu Pembakaran Al Quran, Erdogan Tolak Dukung Swedia Masuk NATOSwedia butuh dukungan Turki untuk masuk NATO. Sampai kini, dukungan belum diberikan Turki karena sejumlah permintaan Turki ke Swedia belum dipenuhi. Insiden pembakaran Al Quran di Swedia membuat dukungan Turki menipis. Internasional AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »