Liputan6.com, Jakarta - Publik dibikin heboh oleh aksi pembakaran Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Turki di Stokcklohm, Swedia. Aksi tercela itu dilakukan oleh ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, Sabtu .
Paludan yang merupakan keturunan Denmark-Swedia mengatakan dia ingin 'menandai kebebasan berbicara' setelah digantungnya patung Presiden Turki Tayyip Erdogan di dekat balai kota Stockholm yang memicu tanggapan keras di Turki. Swedia juga mengutuk aksi tersebut.Keputusan untuk mengizinkan pembakaran salinan Al-Qur'an terjadi di tengah hubungan yang tegang antara Swedia dan Turki, setelah keputusan terakhir terkait pengajuan Swedia masuk NATO.
2 dari 4 halamanProtes Indonesia dan Negara-Negara IslamPemerintahan Indonesia juga mengutuk keras aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut melalui akun resminya di Twitter pada Minggu . "Posisi tegas kerajaan menyerukan penyebaran nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan, serta menolak kebencian dan ekstremisme," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir Anadolu.
Uni Emirat Arab pun menyerukan perlawanan terhadap ujaran kebencian dan kekerasan serta menggarisbawahi perlunya menghormati simbol-simbol agama dan menghindari menghasut kebencian dengan menghina agama.
Masalahnya itu saat pembakaran dilakukan terang²an dan disebar luaskan keseluruh dunia.. Padahal itu menyakiti dan menghina umat pemeluk Al Qur'an.. Semoga paham..
Indonesia, siapa ya yg ngutuk?
Kemlu_RI panggil dong Dubes Swedia ke Pejambon sebagai bentuk kemarahan masyarakat muslim di Indonesia yg mayoritas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Hubungan Stockholm dan Ankara MemanasHubungan Swedia dan Turki memanas setelah demonstrasi menentang 'tekanan' Turki cenderung Islamofobia. Padahal, Swedia tengah membutuhkan 'restu' Turki untuk menjadi anggota NATO. Internasional AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »