Wah Ternyata, Kemenkes Belum Terima Anggaran Covid-19

  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 56 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 92%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Ternyata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum terima anggaran kesehatan Rp87,55 triliun, sedangkan institusi itu dinilai lalai karena penyerapan anggaran sangat minim hanya 1,56% saja.

TERNYATA Kementerian Kesehatan belum terima anggaran kesehatan Rp87,55 triliun, sedangkan institusi itu dinilai lalai karena penyerapan anggaran sangat minim hanya 1,56% saja.

Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita menilai pemerintah kurang serius dalam menangani pandemi covid-19. “Kemarin pemerintah telah menyampaikan bahwa ada anggaran Rp75 triliun untuk penanganan covid-19 yang diberikan ke Kementerian Kesehatan dan akhirnya direfocusing menjadi sekitar Rp87 triliun, itu ternyata setelah kita breakdown dengan rekan-rekan di komisi IX, Kementerian Kesehatan belum menerima dananya,” ujar Ratna dalam rapat dengar pendapat, Rabu .Ratna menuturkan, karena dana yang belum disalurkan membuat penyerapan anggaran di Kementerian Kesehatan masih sangat rendah yakni 1,56 persen.

“Itu sangat memprihatinkan, karena saat ini tidak diketahui oleh publik, pasti Kementerian Kesehatan menjadi kambing hitam terhadap wabah covid-19. Padahal itu dana masih dihold nggak tahu yang ngehold siapa,” tandasnya. Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sempat menegur para menterinya yang dinilai tidak melaksanakan program-program terkait covid-19 dengan baik. Salah satu yang menjadi sorotan yakni Kementerian Kesehatan yang penyerapan anggarannya masih sangat minim.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Gue juga bilang apa Duit nya ada gak ?

Klu bgni. .klu Menkes nya Tegas, langsung undur diri dari Kabinet !!!

lehooo... ato.... lhoooo !!? 🥳______😳😳

Waaahhhh.... Jadi siapa bo'ong nih? Sandiwara memang ini... 😷😷😷

Weleeh weleeh...

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rapat Komisi IX, Menkes Jelaskan soal Rendahnya Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19Total anggaran penanganan Covid-19 di bidang kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun. Namun, hanya Rp 25,73 triliun yang dikelola Kemenkes. Sisanya kemana ajaa? Duit memang gurih😂😂 Jadi sudah jelas, dana kelola coviq 19 terbesar itu ada di bnpb yaknj gugus tugas dan bendahara umum negara..ya menkes ga bisa jg donk di salahin kan bukan dia kepala gugus tugasnya Lempar lempar lempar 💃🏻
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

DPR Minta BPK Pastikan Realokasi Anggaran Covid AkuntabelKetua DPR Puan Maharani meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengawasi pengelolaan anggaran pemerintah untuk penanganan Covid-19. covid19 puanmaharani dpr Kemana aja Bu Puan ? Anda ini wakil Rakyat lho, disaat rakyat membutuhkan 'jembatan' suara ke pemerintah anda tidak pernah terlihat. ChristWamea Basiii Aduhhhh jangan ngomong doang periksa dana mengalir ke buzerRpkah
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Jokowi Pantau Serapan AnggaranPenyaluran anggaran penanganan covid-19 lamban karena penggunaan data dari kementerian/lembaga yang tidak update.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Jokowi: Jangan Main-main Terhadap Anggaran Covid-19 |Republika OnlinePresiden Jokowi ingatkan jangan ada penyelewengan anggaran penanganan Covid-19.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Laboratorium di Riau Sudah Periksa 10 Ribu Spesimen Tes |em|Swab|/em| |Republika OnlineTotal pasien Covid-19 di Riau belum ada penambahan, masih 226 kasus positif.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Epidemiolog: Jumlah Positif Covid-19 Belum Capai Puncak |Republika OnlineEpidemiolog mengatakan jumlah kasus positif Covid-19 secara global belum capai puncak
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »