Kementerian Kesehatan
Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, PhD, menjelaskan penilaian efektivitas vaksin COVID-19 terbagi dua. Seseorang yang divaksin tidak akan lagi terinfeksi COVID-19 dan seseorang yang disuntik vaksin COVID-19 tetapi bisa tetap terinfeksi namun tidak jatuh sakit.yang digunakan memiliki manfaat seperti tetap terinfeksi namun tidak jatuh sakit, Ahmad khawatir masih ada risiko penularan COVID-19. Terlebih saat mereka tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Dan ini potensi-potensi yang harus diperhatikan, dan itu dilihat dari datanya sebetulnya, datanya seperti apa. Jadi kalau komunikasinya keliru, nanti bermasalah," kata Ahmad.Ahmad menilai pemberian vaksin COVID-19 harus diperhatikan lebih lanjut, hal ini dikarenakan pemberian emergency use authorization pun tidak bisa sewenang-wenang.
"Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat itu disampaikan ke publik. Sehingga nanti mereka bisa bantu dukung, ilmuwan bisa membantu mendukung, kan harus berbasis data, jadi nanti makin kuat data ilmiahnya," lanjut Ahmad.
detikHealth semoga aja ini bener
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »