Setiap Hari Natal, orang mudah teringat pada kisah Riyanto, pemuda Mojokerto, Jawa Timur. Dialah anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang meninggal saat menyingkirkan bom Natal di Gereja Eben Haezer, 24 Desember 2000.
Tak ada firasat apa pun dalam benak Sukarmin yang sehari-hari menjadi tukang becak. Dia tak menyangka saat itu adalah terakhir kali ia melihat Riyanto sebelum gugur terkena ledakan bom yang diamankannya. Sukarmin yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak, malam itu sedang berada di luar rumah mencari pengguna jasa becaknya. ujar SukarminPutra sulung Sukarmim itu ternyata menjadi korban. Malam itu juga, jenazah Riyanto dibawa ke rumah duka dan keesokan harinya dimakamkan.
Adapun tas yang ditemukan di bawah bangku di dalam gereja sempat dibuka Rudi. “Tidak ada kitab dan berisi kotak seperti kado,” katanya. Lantas Rudi menyuruh pengurus gereja meletakkannya di depan gereja. Setelah diletakkan, bom kedua pun meledak.
Judulnya hm.
Hukumnya pala loe digundulin 😁
Hukumnya menyelamatkan manusia lain dari musibah pasti akan mendapatkan pahala yg berlipat2. Yg bilang mati konyol, hati2, semua tutur kata didengar Allah dan bisa2 berbalik kepada diri sendiri. Tawakal lah selalu.
Hukum bel agama lain? Waduh. Agama sendiri gak dibela.. Ya mati konyol lah
Maksudnya apa sik Tempe kayak gini.. ?
Itu bukan membela agama lain, tapi menyelamatkan manusia. Tempo gebleg juga
Nggak dapat hukuman tapi berkah.
Yg Pasti Xi Jinping Real Terrorist, Pelanggar HAM terberat, China_is_terrorist China_is_terrorist Refugees UNHumanRights
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »