Hari ini, Minggu 31 Mei 2020, merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia. Delapan puluh lima tahun lalu lahir seorang anak bangsa di bumi Minangkabau, Sumpur Kudus, Sumatera Barat, bernama Ahmad Syafii Maarif yang kemudian akrab disapa Buya Syafii, sosok negarawan yang autentik.
Siapa pun yang pernah berinteraksi dengan Buya Syafii pasti mengalami bagaimana pergumulan pemikiran, kata-kata dan tindakannya selalu seiring sejalan. Sebagai tokoh bangsa, gambaran Prof Haedar Nashir tentang sosok Buya yang membawa Islam pada kancah pemikiran kemanusiaan universal tanpa sekat telah menjadi teladan selama hidupnya. Pemikiran-pemikiran humanisme Islamnya telah memberi warna pada orientasi kemanusiaan universal.
Sikap objektivitas, independensi dan jiwa Pancasilanya bersenyawa dalam kiprah hidupnya, baik sebagai pegiat Muhammadiyah, pengajar dan aktivitas kemanusiaanya. Perilakunya benar-benar telah menyatu sebagai sikap hidup yang khas. Beriringan dengan perjalanan perjalanan bangsa Indonesia, baik sejak orde lama, orde baru bahkan hingga kini 22 tahun lahirnya reformasi.Bersamaan dengan hari kelahiran Buya Syafii, saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masa sulit.
Belum lagi fakta dikuasainya sumber daya alam dan kekayaan negara oleh segelintir kekuatan oligarki, dan cengkeraman kapitalisme modal global sangat perlu dijawab dengan sikap dan langkah strategis seluruh anak bangsa. Diperlukan pikiran dan visi berkemajuan untuk menjawab problematika yang disebutkan di atas. Sikap seseorang seperti yang Buya Syafii amalkan selama hidupnya.
Muara dari meneladani Buya Syafii adalah Bagaimana Pemuda Muhammadiyah berhasil menciptakan negarawan baru secara massal. Negarawan dari berbagai latar belakang, mulai aktivis partai politik, intelektual kampus, kelompok civil society, pengusaha dan juga kader-kader yang tersebar di birokrasi pemerintahan dan latar belakang lainnya. Sosok Buya yang selalu gelisah dengan keadaan negaranya dan berani melawan ketidak adilan dan segala kesenjangan harus melekat dan menjadi komitmen kolektif.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »