Selama lebih dari dua dekade terakhir, budayawan Sucoro konsisten mengingatkan pentingnya mendalami nilai-nilai spiritual dan budaya Candi Borobudur. Melalui berbagai jalan, dia ingin memastikan agar salah satu warisan budaya dunia itu tak hanya menjadi obyek wisata yang bersifat komersial.
Mulai sekitar tahun 2002, cerita Sucoro, Candi Borobudur kian banyak dikunjungi wisatawan. Namun, masih banyak masyarakat di sekitar candi yang miskin. Di tengah kondisi itu, pemerintah memunculkan rencana proyek bernama Jagat Jawa untuk menata ulang kawasan Candi Borobudur, termasuk menata para pedagang dan pelaku usahanya.
Aneka pertunjukan seni dan budaya khas Borobudur juga ditampilkan. Tujuan utama acara tersebut adalah membahas berbagai kekhawatiran masyarakat terkait kondisi Borobudur sekaligus berupaya menemukan kembali nilai-nilai spiritual dan budaya Borobudur.Peserta lomba lari Bank Jateng Borobudur Marathon 2017 dihibur kesenian tradisional saat melintas di Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu .
Pada rangkaian Ruwat Rawat Borobudur tahun ini, Sucoro menambahkan satu agenda, yakni Kongres Borobudur. Kongres yang digelar pada Agustus 2023 itu untuk membahas opini publik dan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional terkait pengelolaan nilai-nilai spiritual Candi Borobudur. Dalam acara itu, Sucoro juga menerima ratusan naskah dari berbagai pihak untuk dibahas.
Sucoro mencontohkan, di kawasan Borobudur terdapat sebuah dusun bernama Janan. Menurut dia, nama dusun itu kemungkinan berasal dari kataatau kesarjanaan. Oleh karena itu, dia menyebut, ada kemungkinan Dusun Janan dulu merupakan tempat tinggal para sarjana atau ahli yang membangun Candi Borobudur.Wisatawan melintas di tepi areal persawahan yang kering di dekat Candi Borobudur, Dusun Ngaran, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu .
Menurut Sucoro, prasasti-prasasti sosial itu juga bisa dieksplorasi untuk memunculkan daya tarik baru di Borobudur. Dengan begitu, para wisatawan di kawasan Borobudur tak hanya berkunjung ke candi, tetapi juga wilayah sekitarnya. ”Lebih baik lagi apabila pengunjung tidak sekadar datang untuk berfoto-foto, tetapi juga belajar soal nilai-nilai spiritual ini,” katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »