Almarhumah Prof. Dr. Edi Sedyawati, mantan Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah sosok intelektual yang memiliki banyak dimensi pemikiran. Dia adalah seorang arkeolog yang mumpuni, seorang pengamat tari yang luas pengetahuannya akan karya tari baik tradisi maupun modern, serta seorang birokrat kebudayaan yang memiliki pengaruh sangat besar dalam kebijakan-kebijakannya.
Edi wafat pada 11 November tahun lalu dalam usianya yang ke 84 tahun. November tahun ini adalah setahun meninggalnya mantan pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta ini . Alasan mengapa lokasi BWCF tahun ini dilaksanakan di Malang, menurut Seno Joko Suyono, panitia penyelenggara BWCF seperti tertera dalam keterangan resminya, lantaran disertasi Edi Sedyawati berkenaan dengan arca-arca Ganesha yang ditemukan dari sekitar Malang, Kediri, dan Singosari. Sellain itu, dengan diadakannya BWCF 2023 di Malang, tribute dan penghormatan terhadap almarhum Prof. Dr. Edi Sedyawati menjadi sangat kontekstual.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »