Rabu (20/10/2021), laporan ilmiah baru menyebut fenomena itu bisa menjadi vektor virus.pekan lalu mengklaim memiliki bukti bahwa nyamuk yang bersangkutan, yang dikenal sebagai Aedes koreicus, telah menyebar ke arah barat daya Italia sejak ditemukan di utara pada 2011.
Menggambarkan nyamuk sebagai"vektor potensial nematoda dan virus", artikel itu memperingatkan bahwa kehadiran nyamuk-nyamuk baru-baru ini dilaporkan di banyak wilayah Eropa, dan di Italia. Nyamuk-nyamuk tersebut menyebar ke arah barat daya negara Italia.Para peneliti menemukan 6.000 jentik nyamuk di Bergamo - Wilayah Lombardy Italia - di mana mereka menemukan bahwa 50 milik spesies asing.
Artikel tersebut berpendapat penemuan ini mengonfirmasi penyebaran spesies ini di utara Italia dan menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan perannya sebagai vektor penyakit di daerah Alpen.Artikel tersebut menyimpulkan bahwa ada “kebutuhan mendesak akan upaya terkoordinasi” untuk memantau nyamuk dan mencegahnya menjadi vektor patogen.
Aedes koreicus secara tradisi biasa hidup di Korea, Jepang, dan sebagian Tiongkok dan Rusia. Tetapi sejak itu, nyamuk ini menyebar ke negara-negara Asia dan Eropa lainnya, termasuk Kazakhstan, Jerman, dan Swiss.
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »