TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik stimulus pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN kepada Badan Usaha Milik Negara yang nilainya terbilang jumbo.Ia menduga ada agenda politik di balik penggelontoran stimulus yang nilainya bahkan lebih besar dibandingkan pemulihan ekonomi nasional untuk UMKM, sektor yang paling terdampak selama pandemi virus Corona atau Covid-19.'Ini menutupi borok-borok pemerintah lewat BUMN.
Ia pun meminta pemerintah lebih memfokuskan perhatiannya untuk sektor yang paling terimbas. Selain UMKM, ada juga sektor pertanian untuk subsektor tanaman pangan yang terpukul hebat karena pertumbuhannya minus 10,31 persen.Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menjelaskan soal dana sekitar Rp 150 triliun yang diberikan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada perusahaan pelat merah. Menurut Erick, sebagian besar sebenarnya merupakan utang dari pemerintah ke BUMN.
Semua dimatamu salah..sebenarnya kalau kau seorang ekonom,kautu harus paham bahwa BUMN itu salah satu tiang ekonomi Indonesia...goblok lu
Kalau BUMN pada terkapar bagaimana pelayanan kepada publik bpk Faisal Basri ?, yg jumbo hanya ada 2 Pertamina, PLN. Bayangkan kalau distribusi BBM & Listrik terganggu berapa banyak warga negara yg sengsara ?! .
Seperti nya bung Faisal ini cocok kalo nanti 2024 NYAPRES. kelihatannya cerdas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »