TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan mengatakan insiden pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dan ekspresi intoleransi kembali marak menjelang setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.'Berbagai pelanggaran KBB dan ekspresi intoleransi menunjukkan peningkatan intensitas,' kata Halili dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 September 2020.
'Potret tersebut memperkuat fenomena umum terjadinya peningkatan tindakan intoleransi dan pelanggaran di KBB Indonesia,' ujar Halili.Halili pun meminta pemerintah untuk hadir menjamin dan melindungi hak konstitusional minoritas. Sebab, dalam catatan Setara sejak 2007, salah satu persoalan terbesar intoleransi dan pelanggaran KBB terletak pada level negara. Aparat pemerintah cenderung berpihak pada kepentingan pelaku intoleransi dan pelanggaran yang mengatasnamakan mayoritas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »