Liburan adalah waktu yang tepat untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari yang menjemukan. Akan semakin menyenangkan jika bisa berlibur panjang, seperti yang terjadi saat perayaan hari besar.
Psikolog Klinis Dewasa dari TigaGenerasi Pyschology Center, Alfath Hanifah Megawati, M.Psi., Psi. menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini. Berdasarkan penuturan psikolog yang akrab disapa Ega ini, liburan adalah situasi yang penuh tekanan bagi beberapa orang. Sehingga, stres saat liburan atau holiday blues bisa terjadi.
"Dalam banyak penelitian secara mental health, perempuan itu lebih rentan mengalami masalah mental. Demikian juga dengan holiday blues. Sebenarnya ini juga bisa dipahami ya, karena biasanya kalau ada ceremony kan perempuan kan yang bantu-bantu nyiapin, paling sibuk, terus pertanyaan-pertanyaan sensitif kayak kapan nikah, itu biasanya lebih sering ditujukan pada perempuan," jelas Ega di acara e-Life detikcom.
"Mungkin, dia terlalu excited ketemu banyak orang, dia lupa bahwa fisiknya juga perlu istirahat. Pola makannya jadinya juga tidak sehat. Akhirnya, fisik yang tidak fit pasti akan terdampak ada psikologis yang tidak baik juga," terang Ega.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: wow_keren - 🏆 5. / 80 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »