Liputan6.com, Jakarta - Momen Idul Fitri kali ini memang berbeda, karena jalinan silaturahmi yang biasanya dapat dilakukan secara fisik, di tengah pandemi Covid-19, hal tersebut harus dihindari untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona.
"Momentum Lebaran di tengah pandemi saat ini kami selalu bertugas. Tidak ada cuti bersama, karena kita tahu bahwa pasien melahirkan tak pernah mengenal waktu. Jadi kami harus selalu siap siaga berjaga di rumah sakit," tutur Miskha. Meskipun tidak bersentuhan langsung dengan pasien positif Corona, sebagai bidan, Miska tetap harus mengenakan alat pelindung diri saat membantu proses persalinan. Dia merasakan tantangan yang berat selama bertugas sekitar 7 jam memakai APD. Tak cuma suhu panas yang mendera, bahkan untuk sekadar mengusap keringat pun sulit.
"Sukanya itu, saya sangat bangga mungkin bisa memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien. Dukanya mungkin tidak bisa bersilaturahmi bersama keluarga walau semisal sudah pakai masker, hand sanitizer. Tapi kita tidak tahu dan sangat rentan untuk terpapar virus tersebut, lebih baik jaga jarak," tutur Rahma.
"Kita juga takut menularkan, jadi banyak yang stay di rumah sakit dan takut orang rumah terpapar virus. Banyak yang sedih juga tidak bisa ketemu keluarga. Tapi positifnya temen-temen di rumah sakit jadi kaya keluarga sendiri dan bisa mengobati kerinduan, walau sedih tak bisa Lebaran dengan keluarga," tuturnya,
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »