Banten, Beritasatu.com - Sejumlah tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren menyerukan umat Islam untuk menolak politisasi menjelang dan setelah putusan Mahkamah Konstitusi atas perkara perselisihan hasil Pemilihan Presiden 2019, yang dijadwalkan akan dibacakan pada 28 Juni 2019.
"Saya mengimbau umat Islam supaya menjaga diri serta menjaga persatuan dan kesatuan," ujar KH Saidih. Dikatakan, pendukung masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sebaiknya meneyerahkan masalah sengketa pilpres kepada pihak yang berwenang. Santri dan pimpinan yang hadir dalam acara itu berasal dari empat pondok pesantren, yakni Ponpes Al-Muqriyah, Ponpes Mafidatunajah, dan Ponpes Nafidatunajah dan Ponpes Daarul Hikmah. Mereka pun membacakan deklarasi yang isinya enolak segala macam bentuk kerusuhan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI, menolak intoleransi, serta tetap setia kepada NKRI demi Indonesia yang maju, berdaulat, dan aman.
Di Indonesia bener2 absurd, ada hal2 yg agama seharusnya tidak ikut2an masuk ngerecokin, ini malah masuk ke ranah yg namanya hukum, padahal sdh jelas NKRI itu negara hukum, kok agama melok terus, besok2 eksekutif intervensi yudikatif semua ribut, ANEHHHHH.
ulama mesti berdoa ketuk pintu langit, semoga Allah memberikan Hidayah dan Rahmat nya buat hakim MK ..🙏🏽😊
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »