Rojai , petani setempat, menunjukkan tabung reaksi yang berisi mikroorganisme di Laboratorium Agen Pengendali Hayati di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon , Jawa Barat, Rabu . Di laboratorium itu, ia mengembangkan mikroorganisme, seperti, Jawa Barat, ini, mengembangkan pupuk dan pestisida organik. Ia tidak hanya menerapkan pertanian ramah lingkungan, tetapi juga berjuang memandirikan petani.
Melalui program itu, ia mulai mengolah limbah ternak menjadi pupuk dan pestisida organik. Rojai juga mengikuti berbagai pelatihan dari peternak di Lembang, Bandung, hingga peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia . Ia pun tak keberatan merogoh dompetnya.sama orang dinas ,” kenangnya. Orang dinas, kata Rojai, terkejut karena baru mendapati petani yang belajar pertanian organik dengan biaya sendiri. Biasanya, petani hanya ikut jika diundang.
Setelah bertahun-tahun menggunakan bahan organik, padinya kerap tumbuh hijau dan menguning. Ia mengklaim, salah satu perusahaan pupuk pernah mengukur kadar pH sawahnya.Ia mengklaim, hasil panen musim gadu tahun lalu mencapai 10,3 ton gabah basah per hektar. Padahal, petani biasanya hanya memanen 6-7 ton gabah per hektar.
Bahannya dari kunyit, temulawak, bawang putih, kencur, hingga lengkuas. Didampingi sejumlah dosen dari Universitas Muhammadiyah Cirebon, ia pernah melakukan uji laboratorium untuk khasiat jamu buatannya.Rojai, petani setempat, menunjukkan tabung reaksi yang berisi mikroorganisme di Laboratorium Agen Pengendali Hayati di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu .
Cirebon Utama Pupuk Organik Pertanian Organik Sosok Cirebon Petani Cirebon Kandang Sapi Rojai Sosok Rojai
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »