TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD merilis hasil Program Penilaian Siswa Internasional biasa disingkat PISA 2018 di Paris, Selasa, 3 Desember 2019. Program tersebut menilai kemampuan membaca, matematika dan sains siswa berumur 15 tahun di 79 negara. Penilaian tersebut dilakukan tiap tiga tahun sekali.Pada penilaian PISA 2018, Cina melesat menempati peringkat pertama, menggeser Singapura yang kali ini menempati peringkat kedua.
Untuk bidang sains, sekitar 40 persen siswa Indonesia mencapai level dua, bandingkan dengan rata-rata OECD yakni 78 persen. Pada kemampuan tingkat dua, siswa dapat mengenali penjelasan yang benar untuk fenomena ilmiah yang dikenal dan dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengidentifikasi, dalam kasus-kasus sederhana.Hasil kajian PISA tersebut, juga mengungkap bahwa anak-anak yang beruntung atau secara ekonomi mampu lebih unggul dari anak-anak yang kurang mampu.
Nah lho....koq bbrp waktu pd juara olimpiade yaa Kemdikbud_RI . Mgkn dulu disiapkan dg menghafal?. Tx
1 % mampu matematika tingkat tinggi ; misal dari 50 juta murid Indonesia = 0.5 juta murid. Banyak juga ya ?
CoachJustinL Hah 1 persen, Matematika apa ini maksdunya wahai Tempo
tempodotco Kemampuan murid Indonesia utk matematik tinggi 1% ? Ada baiknya OECD melakukan survey terhadap para gurunya juga. Beberapa thn yg lalu pernah ada program sertifikasi para guru, ada kesan formalitas mengejar kwantitas dari pada kwalitas. Pihak industri merasakan out putnya
Lama2 juga naik..
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »