– Presiden Jerman Frank Walter Stenmeier meminta maaf atas pembunuhan 300.000 orang warga asli Tanzania semasa penjajahan Jerman tahun 1905 - 1908. Presiden Jerman menundukan kepala untuk menghormati serta mengenang korban penjajahan Jerman.
Presiden Jerman mengenang pengorbanan Kepala Suku Songea Mbano pemimpin pejuang yang dihukum gantung dan dipenggal oleh penjajah Jerman. “Warga Jerman sedikit yang paham tentang sejarah kolonialisme Jerman. Warga Jerman tentu akan jijik mengetahui tindakan brutal yang dilakukan tentara penjajah Jerman,” kata Presiden Jerman kepada keturunan Kepala Suku Songea yang hadir dalam acara penghormatan di Taman Pahlawan Uhuru.
Presiden Jerman mengunjungi Kota Songea di selatan Tanzania dan mengunjungi Museum Maji – Maji. Dia bertemu keturunan para pejuang kemerdekaan Afrika. Kunjungan Presiden Steinmeier ke Tanzania bersamaan dengan kunjungan Raja Inggris Charles III di Kenya yang berbatasan langsung dengan Tanzania. Pemerintah Tanzania di tahun 2017 sudah memulai langkah hukum menuntut ganti rugi atas kekejaman yang dilakukan penjajah Jerman dengan membuat rakyat kelaparan, penyiksaan, dan pembunuhan massal. Dalam dua puluh tahun terakhir, Jerman mulai menggali dan membuka kejahatan penjajahan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Presiden Jerman Meminta Maaf Atas Kejahatan Kolonial di TanzaniaPresiden Jerman Frank-Walter Steinmeier meminta pengampunan atas kejahatan yang dilakukan oleh militer Jerman selama masa penjajahan di Tanzania.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »