Kebijakan FAM itu dianggap mengikuti jejak Vietnam dan Indonesia. Di bawah asuhan Park Hang-seo, Vietnam menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang berlaga di putaran final kualifikasi Piala Dunia 2022. Sedangkan Shin Tae-yong sukses membawa skuad muda Indonesia ke final Piala AFF 2020.
Hamidin menjelaskan, pihaknya tidak mengikuti tren mendatangkan pelatih asal Korea Selatan seperti yang dilakukan kedua negara itu. Menurut Hamidin, mereka telah melakukan penelitian sendiri sebelum memilih pelatih. “Sebenarnya kami sudah mempelajari Pan-gon terlebih dahulu sebelum memutuskan menunjuk dia sebagai pelatih timnas. Kami melihat dia punya kualitas untuk kembali membesarkan timnas di kawasan ini,” tegas Hamidin dikutip laman“Jadi penunjukan Pan-gon tidak ada kaitannya dengan tren saat ini seperti yang dilakukan beberapa negara di ASEAN.”
“Kalau kami ambil pelatih dari Inggris, nanti ada yang mempersoalkan orang Inggris tidak tahu sepakbola kita. Kami berpandangan dia paling layak untuk menaikkan peringkat di ASEAN dan Asia,” tambah Hamidin dinukil lamanSebelum penunjukkan Pan-gon, Malaysia sempat dikaitkan dengan sejumlah pelatih asal Korsel. Selain Pan-gon, ketiga pelatih lainnya adalah mantan arsitek Korsel U-23 Kim Hak-bum, Park Jin-seop, dan Kim Byung-soo.
“Selain itu kemampuannya yang fasih berbahasa Inggris memudahkan dia untuk berkomunikasi, di samping dia juga memiliki pengetahuan, serta cukup memahami budaya bolasepak di Asia dan juga Asia Tenggara.”
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »