Saya lahir dan dibersarkan di era Orde Baru sebagai anak Tionghoa Peranakan di pedesaan Jawa. Sebagai orang yang lahir dimasa awal orde baru dan sampai dengan selesai S-1 hidup dalam alam Orde Baru, maka mau tidak mau cara berperilaku dan berpikir saya sangat dipengaruhi oleh Orde Baru. Saya tidak bisa sama sekali bahasa Mandarin dan bahasa Hokian. Saya tidak mengenal sama-sekali budaya Tiongkok. Saya lebih tahu tentang barongan daripada barongsay.
Salah satu buku yang memberi pengetahuan mendalam tentang posisi politik orang Tionghoa di masa sebelum kemerdekaan adalah buku “Politik Orang Tionghoa Peranakan di Jawa” karya Leo Suryadinata. Buku ini menggambarkan bagaimana dinamika orang-orang Tionghoa di era politik etis, post politik etis sampai dengan menjelang kedatangan Jepang ke Hindia Belanda.
Etnis Peranakan mengalami pemisahan status kewargaan di Hindia Belanda. Belanda memisahkan warganya menjadi tiga golongan, yaitu Golongan Eropa, Golongan Timur Asing dan Bumi Putera. Peraturan-peraturan turunan dari peraturan tentang warga Hindia Belanda ini sangat menggencet Peranakan Tionghoa. Sumber ekonomi mereka dibatasi dan mereka dilarang memiliki tanah.
Ketika dilakukan konperensi di Semarang, kelompok yang memihak kepada Belanda ini mendapatkan kemenangan. Kan Hok Hoei terpilih menjadi pemimpin orang Tionghoa di Hindia Belanda. Orientasi H.H Kan adalah setuju untuk mengirim wakil Tionghoa dalam Volksraad . Namun kelompok yang tidak menyetujui orang Tionghoa menjadi bagian dari Hindia Belanda menolak gagasan orang Tionghoa punya wakil di Volksraad.
Maunya cap kaki tiga
Banyakan yg pro mana?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »