jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu mengingatkan pemerintah bahwa agama wajib ada dalam peta jalan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dia menyatakan bila peran agama tidak dimasukkan dalam visi pendidikan nasional, maka kebijakan tersebut harus dikoreksi karena tidak sesuai dengan visi ketuhanan.
Baca Juga: Syaikhu mengatakan bahwa rakyat Indonesia merupakan bangsa yang religius sehingga peran agama senantiasa ada dalam kehidupan sehari-hari. "Oleh karena itu, jika peta jalan pendidikan nasional tidak memasukkan peran agama dalam pembangunan negeri ini, maka itu adalah tindakan yang mengkhianati visi ketuhanan," terang Syaikhu. Kritik yang disampaikan Syaikhu itu merujuk pada draf atau rancangan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang disusun oleh Kemendikbu tahun lalu.