Persita telah mengambil keputusan untuk memberikan gaji penuh kepada pemain di bulan Maret. Namun, untuk bulan April sampai Juni 2020, Persita cuma memberikan 10 persen dari nilai gaji sebelumnya.
Keputusan yang diambil Persita ini tak lepas dari arahan PSSI, yang menetapkan status force majeure untuk Liga 1 2020 karena pandemi virus Corona. PSSI memerintahkan klub untuk maksimal membayar kewajiban 25 persen saja dari nilai kontrak awal. Kebijakan Persita dianggap sangat merugikan pemain. Terutama untuk pemain yang gajinya sangat kecil. Terkait ini, PSSI ingin mencoba berkomunikasi dengan Persita."Berkaitan dengan gaji, pada saat keadaan Kahar kami berdiskusi dengan klub sehingga disepakati gajinya 25 persen," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
"Meski ada satu-dua yang akhirnya tidak menyepakati seperti Persita Tangerang yang menggaji 10 persen, tentu ini menjadi pelajaran kami dan kami akan lakukan komunikasi dengan mereka," sambungnya. Pemain asing Persita, Mateo Bustos, sudah mengungkapkan protesnya atas keputusan klub. Dia merasa keputusan itu sepihak tanpa ada persetujuan pemain secara menyeluruh.
detiksport Mumpungin.... Bisa jadi Padahal memang tak ada Dana...
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »