REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan dia akan meminta agar pemilu parlemen diselenggarakan lebih awal. Menurutnya, hal itu diperlukan guna meredakan krisis yang memburuk pasca-insiden ledakan yang mengguncang Beirut. Baca Juga "Kita tidak bisa keluar dari krisis ini tanpa pemilihan parlemen yang lebih awal," kata Diab dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu , dikutip laman Aljazirah.
Dia meminta semua partai politik untuk mengesampingkan dulu ketidaksepakatan mereka. Ribuan warga Lebanon melakukan demonstrasi menuntut perubahan rezim pada Sabtu. Unjuk rasa itu merupakan buntut dari peristiwa ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa lalu. Sekitar 10 ribu orang berkumpul di Martyrs Square sambil meneriakkan slogan anti-pemerintah. Para demonstran menuntut para politisi mengundurkan diri dan dihukum karena kelalaian mereka menyebabkan terjadinya ledakan di Beirut.
Para pengunjuk rasa pun merangsek gedung kementerian ekonomi dan energi Lebanon. “Rakyat menginginkan jatuhnya rezim,” kata massa bersorak. Saat menerikkan kata-kata demikian, mereka pun mengusung poster bertuliskan “Pergi, kalian semua pembunuh”.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »