Pemprov DKI Diminta Buat Solusi Baru Soal TPST Bantargebang

  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 40 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Belum ada pemilahan sampah dari tingkat sumber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta tetap memberikan solusi nyata jangka panjang masa depan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang sebelum membangun Proyek ITF Sunter beres. Ketua Koalisi Persampahan Nasional , Bagong Suyoto mengungkapkan di TPST Bantargebang hampir semua zona sudah penuh. Diprediksi 2023-2024 TPST akan ditutup padahal pertambahan sampah baru kiriman dari Jakarta sekitar 7.500-7.800 ton/hari.

Padahal pengelolaan TPST Bantargebang sudah menggunakan berbagai metode dan strategi untuk mengatasi sampah yang semakin banyak tersebut. Tetapi, sambung dia, mengapa tetap tidak mampu mengatasi permasalahan, apa penyebabnya? Kedua, lanjut dia, dalam waktu mendesak ini Pemprov DKI harus melakukan perluasan lahan, setidaknya untuk membuat zona baru dan guna menampung sampah baru. Lahan baru itu juga dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan penempatan teknologi modern pengolah sampah lama skala besar.

Ia sangat menyayangkan bila Gubernur Anies lebih fokus pada proyek ITF di wilayah indoor. Gubernur tidak tahu akar masalah sebenarnya yang ada di dalam TPST Bantargebang sekarang dan dua tahun belakangan. Sejumlah stakeholder telah memberi peringatan dan saran.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Rancangan APBD DKI 2020, DKI Anggarkan Rp 166 M Buat Septic TankDinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengusulkan anggaran pembangunan septic tank komunal Rp 166 miliar dalam plafon rancangan APBD DKI 2020.
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »

Pemprov DKI Harus Bijak Tangani Dualisme Kepengurusan P3SRSPergub Nomor 132 Tahun 2018 dinilai mengundang banyak kontroversi di tengah-tengah masyarakat.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Dinas LH Pemprov DKI Jakarta Usul Anggaran Tenaga Ahli untuk 3 ITF Rp10 MiliarDinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta usul anggaran untuk tenaga ahli sebagai pendamping dalam pengelolaan Intermediate Treatment Facility (ITF) di tiga titik sebesar Rp10 miliar. AnggaranPemprovDKIJakarta
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Penebangan Pohon di Cikini Bertentangan dengan Komitmen Pemprov DKI Turunkan Emisi Gas Rumah KacaPenebangan pohon di trotoar Cikini, Jakarta Pusat, dianggap bertentangan dengan komitmen Pemprov DKi Jakarta untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Asal diganti dengan pohon baru dan pohon lama sudah tua beresiko tumbang lebih berbahaya. Hal seperti ini hanya dapat dilakukan gabaner maha benar,, maha smart, , Saya nunggu pembelaan beliau aja sih. Siapa lagi yg akan disalahkan oleh sang maha benar gubernur DKI?
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Naturalisasi Kali Ciliwung Terhambat Defisit Anggaran Pemprov DKIProgram naturalisasi sungai yang digadang-gadang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tersendat karena pemprov dalam kondisi defisit anggaran - Megapolitan Anggarannya kemana emang? Ini akibat aniesbaswedan kebanyakan ngelem. Program distop karena realisasi penerimaan tidak tercapai / jauh dari target... ini yg perlu dipikirkan pemimpin dki beserta tim agar bisa terealisasi....
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Pemprov DKI Gelontorkan Rp 25 Miliar untuk Penataan Kampung Kumuh76 RW di Jakarta akan ditata, rencananya pengerjaan itu dimulai pada 2020 mendatang. Asal jangan rumah orang main di potong aja, kayak kabel dan pohon yak
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »