Pemerintah Diminta Tentukan Standar Harga Rapid Test Covid-19

  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 55 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 68%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Kementerian Kesehatan diminta menentukan standar biaya tes cepat Covid-19 yang menjadi salah satu syarat bepergian.

Menurut Bambang, jika pemerintah belum menentukan harga pembiayaan tes cepat, akan rawan dikomersialisasi.

"Apabila standardisasi harga tersebut tidak segera ditetapkan, berpotensi membuka peluang komersialisasi yang akan membebani masyarakat khususnya masyarakat yang akan bepergian," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Selasa .Bambang juga meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap harga tes cepat Covid-19 bila penentuan harga tes cepat Covid-19 belum memungkinkan.

"Mengingat adanya peluang terjadinya penyimpangan dan komersialisasi tes Covid-19 yang dilakukan rumah sakit swasta akibat dari lemahnya peran pemerintah dalam mengatur dan mengawasi uji tes tersebut," ujar dia. Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya telah meminta Kementerian Keuangan untuk memberikan subsidiSebab, saat ini mahalnya biayamenjadi keluhan masyarakat. Harganya bisa lebih mahal dari ongkos penggunaan transportasi umum.ini diberikan subsidi kepada mereka yang melakukan perjalanan," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu .merupakan kewenangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Seharusnya hapus syarat tes cepat covid. Ikuti aja protokol kesehatan, itu sudah cukup.

Bisnis lg

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

19 Provinsi dengan Penambahan Kasus Positif COVID-19 di Bawah 10 per 6 Juli 2020Ada 19 provinsi dengan penambahan kasus positif COVID-19 di bawah 10 pada 6 Juli 2020.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Pemerintah dan BI Sepakat Berbagi Beban Biaya Penanganan Covid-19Menkeu menyatakan, skema burden sharing didasarkan pada kelompok penggunaan pembiayaan.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Legislator Kaltara Sampaikan 5 Saran ke PemerintahPenyebaran virus umumnya terjadi saat masyarakat tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan ketika berada di pasar, tempat ibadah, dan angkutan umum.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Mesir Jadi Episentrum Covid-19 Terbesar Ketiga di Arab, WNI Diminta Waspada – Bebas AksesSaat ini, hanya satu dari sekitar 7.000 WNI di negara tersebut yang positif Covid-19. WNI di Mesir diimbau agar waspada di tengah tingginya kurva positif Covid-19 di negara ini dengan cara menjalankan protokol kesehatan.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Kasus Masih Tinggi, Pemerintah Pusat Pantau COVID-19 di JatimPemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menerima bantuan untuk percepatan penanganan COVID-19 dari Pemerintah Pusat...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Pemerintah Fokus Covid-19, Gaji Ke-13 PNS Belum DiputuskanSebelumnya, akibat Covid-19 tidak semua PNS menerima tunjangan hari raya (THR). Mereka adalah PNS eselon II dan I. Gaji...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »