REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Heryawan mengkritik rencana pemerintah membuka kembali sekolah di tengah pandemi Covid-19 sebagai ketergesaan yang berbahaya. Menurutnya, langkah tersebut akan menjadi pertaruhan besar bagi keselamatan generasi penerus bangsa di masa depan. "Pembukaan sekolah di saat pandemi sama saja dengan mempertaruhkan nyawa generasi penerus bangsa," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu .
Kekhawatiran tersebut wajar mengingat penularan Covid-19 kepada anak-anak Indonesia tergolong cukup tinggi. Sebagaimana rilis resmi yang disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia pada 18 Mei 2020, bahwa tak kurang dari 584 anak dinyatakan positif mengidap Covid-19 dan 14 anak di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, jumlah anak yang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan Covid-19 berjumlah 129 orang dari 3.324 anak PDP tersebut.
Selain itu, Netty juga meminta pemerintah belajar dari negara lain seperti Perancis dan Korea Selatan. Ketika membuka kembali sekolah, sebanyak 70 kasus baru ditemukan di Perancis. Sementara di Korea Selatan ditemukan ada 79 kasus baru. Apalagi, katanya, berdasarkan laporan KPAI baru ada 18 persen sekolah yang siap dengan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Sementara 80 persen lebih lainnya dinilai tidak siap.
95% kesembuhan Covid19 ..... Apakah itu mempertaruhkan nyawa ..... ?
Satu tambah satu tetep saja sama dengan dua
Seleksi alam, yang kuat hidup
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »