Terus merebaknya pandemi virus corona membuat pihak berwenang di seluruh dunia menerapkan pedoman yang sangat ketat, mulai dari pembatasan fisik, keharusan mengenakan masker dan mencuci tangan, hingga penutupan sebagai atau seluruh wilayah dan penghentian kegiatan. Hal ini ikut menimbulkan dampak pada penyelenggaraan pesta-pesta perkawinan tradisional, termasuk di daerah Kashmir.
“Kami semula memperkirakan akan mengundang lebih dari 800 orang, tetapi sayangnya pandemi Covid-19 ini membuat jumlah tamu kami kurangi hingga hanya 150 orang saja, termasuk keluarga pihak laki-laki dan perempuan, serta anak-anak mereka.”Pesta perkawinan tradisional orang Kashmir dikenal rumit. Ada sajian makanan yang harus dimasak di atas kayu bakar sepanjang malam oleh juru masak profesional yang disebut “wazas.
Bulan Agusus 2019 lalu ketika India tiba-tiba mencabut status semi-otonom di wilayah Kashmir yang disengketakan, diikuti tindakan keras aparat keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, semua perayaan perkawinan dibatalkan dan kehancuran ekonomi tak terbendung. Dalam adat istiadat Wazwan, sebuah piring tembaga besar berisi nasi yang ditumpuk dengan berbagai hidangan daging kambing dan ayam, dinikmati oleh empat orang yang duduk bersila. Tradisi ini mengakar kuat dalam masyarakat Kashmir di semua kelas sosial masyarakat. Meskipun kerap ada kritik karena dinilai memboroskan makanan, praktik ini terus berlanjut.Pandemi mengubah tradisi Wazwan ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »