AS Berharap Perancis, Turki Redakan Ketegangan

  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 21 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Pemerintah AS hari Selasa (27/10) berharap dua sekutu NATO, Perancis dan Turki, akan meredakan ketegangan yang meningkat terkait kebebasan untuk mengejek agama, sementara demonstrasi menentang Perancis dan imbauan untuk memboikot barang-barang buatan Perancis meningkat di negara-negara Muslim....

Pemerintah AS hari Selasa berharap dua sekutu NATO, Perancis dan Turki, akan meredakan ketegangan yang meningkat terkait kebebasan untuk mengejek agama, sementara demonstrasi menentang Perancis dan imbauan untuk memboikot barang-barang buatan Perancis meningkat di negara-negara Muslim.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Selasa mengatakan "Amerika sangat yakin perselisihan Aliansi yang tidak perlu hanya menguntungkan pihak musuh." Macron dengan tegas membela hak untuk kebebasan berekspresi, termasuk untuk mengejek agama, di tengah kebencian di Perancis atas pemenggalan kepala seorang guru sekolah yang menunjukkan kartun kontroversial Nabi Muhammad di kelasnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

As,,,,sampaikan supaya Jagan,,,negara lain ikut interfensi,,,,

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Legislator PKS Berharap Pemerintah Proaktif Komunikasi dengan Negara-negara OKI untuk Kecam Macron - Tribunnews.comSukamta berharap Indonesia bersama negara-negara tersebut secara serempak mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »

Protes Bermunculan, Perancis Desak Warganya di Negara Muslim untuk Berhati-hatiKementerian Luar Negeri Perancis pada Selasa mengeluarkan nasihat keselamatan untuk warga negara Perancis di Indonesia, Turki, Bangladesh, dan Irak. Horeeeee, Indonesia disebut!! Rempong bener sih kaum ini hih
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Turki Serukan Boikot Barang Perancis di Tengah Komentar MacronPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (26/10) bergabung dengan seruan-seruan untuk memboikot barang-barang Perancis, meningkatkan kebuntuan antara Perancis dan negara-negara Muslim terkait Islam dan kebebasan berbicara. Erdogan memimpin tuduhan terhadap Presiden Emmanuel Macron karena... Viva France
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »

Perancis Desak Timur Tengah Hentikan Boikot Produknya di Tengah Kisruh Kartun Nabi MuhammadPerancis mendesak negara-negara Timur Tengah untuk megakhiri seruan boikot mereka terhadap barang-barang produksi Perancis. Bahasanya gini amat min, beberapa.....? 'Pembelaan kuat Macron terhadap sekularisme Perancis dan kritik terhadap Islam radikal setelah pembunuhan Paty, telah membuat marah 'beberapa orang' di dunia Muslim.' Gitu doank nyalinya..kron makron. Semoga Boikot jln terus sampai ke indonesia dn seluruh dunia muslim. Cara Simpan Gambar dan Video IG, FB, twitter. Tanpa Perlu Login. Hanya copy link dan paste. Install Aplikasinya di playstore
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Erdogan: Muslim di Eropa Jadi Target seperti Yahudi sebelum PD IIPresiden Turki ini blakblakan sebut para pemimpin Eropa fasis. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Presiden Prancis...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Presiden Turki Erdogan serukan warga Turki boikot produk PrancisPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan serukan kepada rakyat Turki untuk memboikot produk Prancis serta mendesak pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan agenda 'anti-Islam' Presiden Prancis Emmanuel Macron. Yg katanya Umar bin khatab ga berswara..piye lupa cuman bisa plis imfes
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »