Pakar: Kekerasan terhadap anak meningkat selama pandemi COVID-19

  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 65 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 78%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Kekerasan terhadap anak meningkat selama pandemi COVID19 karena rasa bosan, jenuh dan penat akibat aktivitas yang lebih banyak harus dilakukan di rumah.

Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University Yulina Eva Riany Jakarta - Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan KonsumenYulina Eva Riany mengatakan kekerasan terhadap anak meningkat selama pandemi COVID-19 karena rasa bosan, jenuh dan penat akibat aktivitas yang lebih banyak harus dilakukan di rumah.

"Penelitian menunjukkan mayoritas tindak kekerasan terhadap anak terjadi pada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah. Tekanan sosial ekonomi seperti terlilit hutang dan kemampuan ekonomi yang rendah menjadi penyebab stres pada orang tua," kata Yulina melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Yulina mengatakan perubahan kondisi finansial keluarga akibat pandemi COVID-19 akan semakin memperburuk tekanan psikologi pada keluarga yang dapat berdampak fatal pada anak. Anak menjadi korban ledakan emosi orang tua sebagai pihak terdekat dan kecil kemungkinannya melakukan perlawanan balik. Ekspresi amarah yang berlebihan sebagai solusi pelarian masalah sering ditumpahkan orang tua terhadap anak, apalagi ditambah dengan pengetahuan terhadap strategi pengasuhan anak yang rendah dan kebiasaan memberlakukan hukuman fisik dalam interaksi sosial sehari-hari antara anak dengan orang tua.

"Contohnya kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap anak perempuan kandungnya yang masih kelas I SD di Tangerang. Ibu itu tega menganiaya anak kandungnya sendiri yang masih enam tahun karena jengkel sang anak tidak mampu menguasai pembelajaran daring. Tentu hal itu merupakan fenomena gunung es yang terjadi di masyarakat," tuturnya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pemprov DKI: Perda Covid-19 Menjadi Landasan Hukum Pengendalian Covid-19Melalui Perda ini, Pemprov DKI berkomitmen melakukan upaya pemulihan kondisi kesehatan dan sosial-ekonomi Jakarta di tengah pandemi Covid-19.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Sebanyak 19 Ribu Pasien Covid-19 di Wisma Atlet SembuhRumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran mencatat jumlah pasien covid-19 yang sembuh sampai 18 Oktober 2020 telah mencapai sebanyak 19.921 orang. Salah satu diantara mereka adalah teman kerja kami.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

UPDATE 19 Oktober: Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 12.617, Tambah 106Dalam 24 jam terakhir, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan 106 kasus kematian.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

UPDATE 19 Oktober: Ada 63.380 Kasus Aktif Covid-19 di IndonesiaAda 63.380 kasus aktif Covid-19 atau 17,4 persen dari yang terkonfirmasi positif berdasarkan data pemerintah.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

Rincian Munculnya 3.373 Kasus Baru COVID-19 di Indonesia pada 19 Oktober 2020Berikut update terbaru penanganan Corona COVID-19 di Indonesia pada Senin, 19 Oktober 2020
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

15 Provinsi dengan Angka Sembuh Lebih Tinggi dari Kasus Baru COVID-19 per 19 Oktober 2020Data harian sebaran COVID-19 menunjukkan ada 15 provinsi dengan angka sembuh lebih tinggi dari kasus baru COVID-19 per 19 oktober 2020.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »