Ortu bernama Agung Wibowo mengungkapkan keluhan ortu yang diaspirasikan melalui aksi unjuk rasa meminta adanya perubahan dalam Surat Keputusan Kadisdik DKI Nomor 501 Tahun 2020 tentang PPDB 2020/2021. Namun, menurut Agung, Dinas Pendidikan DKI hanya memberikan solusi sesaat melalui pengadaan PPDB jalur 'Bina RW'.
"Permasalahan yang paling simpel adalah, ini kan seperti ini lah.. kita kemarin demo-demo kemarin kita ingin mengubah kebijakan dari SK itu kan seperti anak kecil yang sedang nangis terus kan dikasih permen. Dia mau minta beli mainan nggak dikasih sama orang tuanya. Dibeli permen, dikasih permen. Ini kan ibaratnya apa ya.. hanya memberikan kesenangan sesaat. Saya tidak sepakat dengan bina RW ini," kata Agung saat dihubungi pada Rabu .
"Jujur saja di kelurahan saya nggak ada sekolahan, nggak ada SMA. SMA negeri tuh nggak ada di satu kelurahan. Kelurahan saya di Utan Kayu Utara, itu nggak ada SMA. Ini gimana mau bina RW. Saya tidak sepakat," ungkapnya.
Makin geblek aja nih kebijakan, ibarat anak kecil nangis mau dikasih permen
Nasib anak bangsa makin sulit dipermainkan dunia pendidikan.
Polemik PPDB tdk akan pernah berakhir, sepanjang masih ada rebutan masuk ke sekolah negeri. Akar persoalannya karena ada dikotomi sekolah negeri dan swasta, itu yg harus dihilangkan. Kemdikbud_RI
Makin ngawurlah itu, itu namanya ngeles bukan solusi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »