mulai bersuara ketika kitab suci mereka dibakar dan menjadi perhatian dunia internasional. Mereka juga menuntut Pemerintah Denmark agar tidak memosisikan pembakaran Alquran sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.
“Muslim Denmark terbiasa dengan pembakaran Al-Qur’an ini… Faktanya, seluruh fenomena ini dimulai dari Denmark,” kata Urfan Zahoor, juru bicara Persatuan Muslim Denmark , kelompok payung terbesar untuk asosiasi Muslim dan masjid di negara tersebut, dilansir“Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba meyakinkan politisi bahwa tindakan ini seharusnya tidak menjadi bagian dari masyarakat demokratis, tetapi entah bagaimana kami tidak berhasil," papar Zahoor.
“Setiap negara memutuskan sendiri apa yang baik untuk masyarakat mereka. Kami ingin meyakinkan orang-orang bahwa masyarakat Denmark yang menjadi bagian kami harus berkembang menjadi masyarakat di mana tidak ada kelompok minoritas yang menjadi sasaran," ujar Zahoor.Diperkirakan 5% dari populasi Denmark sekitar 6 juta adalah Muslim, tetapi negara itu termasuk yang paling rentan bagi Muslim, bersama dengan Prancis dan Austria. Itu terungkap dalam Laporan Islamofobia Eropa 2022.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »