Menurutnya, dari data sampel yang diambil justru menunjukan jumlah klaster sekolah yang lebih sedikit.di sejumlah sekolah di Jakarta dan Semarang. Dari beberapa sekolah di Jakarta, terdapat sekitar 80-90 subjek dites Covid-19 dan di Semarang sebanyak 258 subjek yang dites. DariNadiem: Baru 40% Sekolah Terapkan PTM Terbatas
“Karena klaster itu kita definisikan kalau penyebaran terjadi di sekolah. Misalnya SDN Rawasari 30 orang di-swab yang positif cuma 1 ya pasti itu bukan klaster. Kemungkinan besar itu misalnya SMP PGRI 20 Duren sawit dari 266, 21 positif nah itu kemungkinan besar klaster. Tapi kalau cuma satu orang itu tidak,” jelasnya.
“Karena sudah sedikit, kita yang keluar kita yang mengejar bola, kita yang aktif mencari. Kita tidak nunggu kalau ada yang panas atau bergejala, kita yang aktif keluar mengejar bolanya,” jelas Budi. “Kenapa di level kecamatan, karena para epidemiologi itu bilang penularan itu kan terjadinya enggak antar kota. Kejadiannya terjadi di antar kecamatan dulu. Jadi kejadian di wilayah epidemiologis per kecamatan harus dimonitor dengan ketat dari sisi surveillance,” jelasnya.Selanjutnya, sebanyak 30 siswa dan 30 pengajar per sekolah akan dites PCR dengan metode pool testing. Dari hasil tes ini akan terlihat persentase kasus positifnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »