Mendorong Pembangkitan Energi Panas Bumi

Kompetisi Kincir Angin Indonesia 2013, di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta. Sebuah kegiatan yang diharapkan dapat mendorong riset tentang energi terbarukan, terutama di kalangan mahasiswa. Sejauh ini Indonesia masih berfokus pada pemanfaatan sumber daya fosil yang pada batas tertentu akan habis. Kompas/Adrian Fajriansyah

Penambahan produksi listrik ini sebagian besar masih mengandalkan fosil, yakni dari PLTU sekitar 37 persen dari kelompok PLTG sekitar 18 persen. Sisanya, baru dialokasikan dari sumber pembangkitan kelompok EBT. Terdiri dari PLTA sekitar 24 persen; PLTP 6 persen, dan sumber pembangkitan aneka EBT lainnya kisaran 12 persen.

Selain ramah lingkungan, sumber energi panas bumi akan senantiasa ada sepanjang kehidupan di dunia ini. Jadi, berkah alam yang berlimpah ini sebisa mungkin harus dioptimalkan pemanfaatnya. Apalagi, jika sumber pembakitan EBT lainnya seperti dari PLTA, PLTS , PLTB , PLTBm , serta EBT lainnya dapat kian masif ditingkatkan produksinya, maka target bauran EBT nasional tersebut dapat terealisasikan.

Sepanjang 2015-2020, rata-rata jumlah penambahan kapasitas pembangkitan listrik geothermal ini hanya berkisar 85 MW per tahun. Besaran ini terpaut cukup jauh dengan penambahan kapasitas pembangkit listrik dari sejumlah tenaga fosil. Pertama, sebelum tahun 2014, terdapat peraturan UU No. 27/2003 Tentang Panas Bumi yang salah satu isinya menyatakan bahwa kegiatan pengusahaan panas bumi termasuk kegiatan pertambangan.Akibatnya, pengembangan pemanfaatan potensi panas bumi mustahil dilaksanakan karena sebagian besar sekitar 80 persen cadangan panas bumi Indonesia terletak di kawasan hutan lindung dan area konservasi.

Kedua, kondisi infrastruktur yang buruk dan WKP yang umumnya berada di daerah terpencil memberikan hambatan fisik yang tidak mudah untuk usaha eksplorasi energi panas ini.Belum lagi adanya sejumlah tata kelo birokrasi yang belum baik antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga menimbulkan proses perizinan yang panjang dan mahal.

budiawansidik Polisi: Aktivis KNPB Penyebar Hoax Provokasi Komunikasi dengan Veronica Koman Kami Bersama Jokowi

budiawansidik Polisi: Aktivis KNPB Penyebar Hoax Provokasi Komunikasi dengan Veronica Koman Kami Bersama Jokowi

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pertama di Indonesia, Akad Kredit Properti Digelar Secara Drive ThruBersama Bank BTN, PT Kesuma Agung Selaras, pengembang perumahan Graha Laras Sentul (GLS), melakukan proses akad kredit dengan konsep “Drive Thru. Perumahan Graha...
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »

Pegawai Honorer Dilecehkan Oknum PNS, Lapor Polisi Walau BPN Tasikmalaya Minta Diselesaikan secara KekeluargaanOknum PNS di BPN Tasikmalaya tiba-tiba meraba organ intim korban yakni seorang pegawai honorer perempuan di tempat kerja.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

DPR Minta Program Digitalisasi Televisi Disiapkan Secara MatangRachel Maryam Sayidina mengingatkan, agar rencana Kemenkominfo untuk mengalihkan siaran TV analog menjadi digital harus disiapkan secara matang.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Kuasa Hukum Berharap Eks Mensos Juliari Dituntut secara AdilPengadilan Tipikor Jakarta mengagendakan sidang pembacaan surat tuntutan oleh Jaksa Penuntut kepada Juliari.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Keterikatan secara Emosi dalam Pembelajaran Jarak JauhPembelajaran jarak jauh tidak sekadar bagaimana menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan keterikatan secara emosi bagi siswa selama proses pembelajaran. Ini untuk membangun semangat belajar di masa sulit ini. Opini AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Aktivitas Literasi Harus Digerakkan Secara Masif dan Partisipatif - Info Tempo - koran.tempo.coGerakan literasi harus dilakukan secara masif dan partisipatif. Agar dalam pelaksanaannya dapat diawasi dan dievaluasi terkait efektivitasnya. KoranTempo Caranya? Dengan sosialisasi? 🤣
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »