Menanti Pengembalian Dana Bansos Covid-19 ke Kas Negara - Berita Utama - koran.tempo.co

JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan menyingkap alokasi anggaran bantuan sosial untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 yang tidak tersalurkan tapi belum dikembalikan ke kas negara. Nilainya sekitar Rp 1,483 triliun.

Temuan itu tercantum dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Tahap I BPK atas Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2020 yang diterima Tempo, kemarin.

Ambyarrrrr 🙄

Yg penting proyek ibukota baru jalan terus..

bianglala_2000 Siapakah penyalur itu ?, tolong Mensos memberi penjelasan !

Tambah ajorr bro... Patut diduga penggarongan bansos lebih besar dr yg diberitakan slama ini...

Bahasa nya halus banget nyangkutt

tangkap org itu apa maksud nya bgt

msaid_didu Seandainya hukum yg berlaku hukum main hakim sendiri bagi koruptor.

Risma ooi Risma... baca nih

Yg si nopel bilang 100trilliun berarti isapan jempol belaka.dasar tukang bohong.

Sangat Pancasilais. Sangat NKRI harga mati.

Jangan menanti....harus cepat ditarik...biar gak menguap.

Masih minta 3 periode?

Gilaaaa

Semakin terang benderang penyelewengan nya..

Wkwkwkwk.....terlalu bar bar permainan partainya mak banteng

msaid_didu Bansos = bancakan sosialita

Sudah berapa lama itu uangnya 'nyangkut' di rekening penyalur ? Kalau lamanya berbulan bulan sdh brp bunganya ? Harusnya dikembalikan beserta tambahan bunganya ya, atau itu 'kebocoran' atau maling ?

Setahun x 2% sudah dapat uang cuma cuma 1,6 Milyar , sadis amat disaat ada orang yg susah mau makan

msaid_didu Perbuatan maksiat menyangkut fulus gede,tdk pernah dilakukan perseorangan....pasti grombolan Itu lg...itu lg Pancasilais banggeeet:(

RieGucciano Bu Risma ngapain saja?

PutraWadapi Habis sudah itu fulus.. Nongki di hermes and Singapore

nasib koruptor sekarang enak, sengsara dlm waktu 1 -4th bisa mendapatkan uang milyaran bahkan ada yg trilyunan. ini salah satu penyebab knp koruptor makin banyak dan terus bertambah,. krn hukumannya super ringan dan hasilnya dimakan 3 turunan gak bakalan habis, ambyaar

Kelakuan bangsat ni mah..

msaid_didu Eh,.. Kesangkut

Duh i ini teh mau di biarin aj.. Atau memang takyt

msaid_didu Acak kadul di era pak jokowi . Utang dibayar dengan ngutang lagi, ekonomi terpuruk, korupsi merajalela.

PutraWadapi Ditengah kedaruratan mereka berbuat nista, duit rakyat di rampok.

Usut tuntas n berantas Mafia2 pengkhianat Bangsa!!!!!

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dinas Pertamanan DKI: Ada 19 Ribu Pemakaman dengan Protokol Covid-19 per 21 JuniDinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat sampai 21 Juni 2021 ada 19.800 pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Fakta lain yg berbicara JJRizal Iye.
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Simak Deretan Hoaks Seputar Kemenkes yang Beredar Selama Pandemi Covid-19Kemenkes menjadi salah satu lembaga yang kerap menjadi sasaran hoaks selama pandemi covid-19.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

FOTO: TPU Rorotan Sudah Terisi 900 Jenazah dengan Protokol Covid-19Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga Rabu (23/6) 900 jenazah dimakamkam dengan protokol Covid-19 di TPU Rorotan.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Data 10 Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan Terendah Covid-19 pada 23 Juni 2021Data 10 Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan Terendah Covid-19 pada 23 Juni 2021 Selengkapnya klik 👇 Covid19
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

Data 10 Provinsi dengan Tingkat Kematian Tertinggi Covid-19 pada 23 Juni 2021Data 10 Provinsi dengan Tingkat Kematian Tertinggi Covid-19 pada 23 Juni 2021 Selengkapnya klik 👇 Covid19 Anjirr banyak juga yaak,tetapi kita sebagai masyarakat sudah berusaha semaksimal mungkin memutus mata rantai penyebaran covid,tapi malah lahir varian baru,gpp lah kita optimis aja menujuindonesiaadidaya
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

90% Kasus Covid-19 di Moskow dari Varian DeltaIklan sertifikat vaksinasi palsu dengan mudah ditemukan di aplikasi messenger Telegram, menargetkan warga Rusia yang tidak mau divaksinasi tetapi ingin mempertahankan pekerjaan mereka.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »