ini direncanakan sejak Deputi Gubernur Senior masih dijabat oleh Darmin Nasution. Setelah Darmin selesai menjadi Gubernur, Agus Martowardojo yang menduduki Gubernur selanjutnya makin menguatkan rencana redenominasi itu.
Namun hingga akhir jabatan Agus, redenominasi belum juga terealisasi, RUU belum jadi dan tak masuk prolegnas. Penyederhanaan nilai ini sendiri bertujuan agar rupiah bisa lebih efisien, makin berdaulat, dan lebih bergengsi jika dibandingkan dengan mata uang negara lain. Dalam redenominasi, baik nilai uang maupun barang hanya dihilangkan angka nol nya saja. Jadi nilai uang tetap sama, hanya lebih ringkas saja.
Dengan demikian, redenominasi akan menyederhanakan penulisan nilai barang dan jasa yang diikuti pula penyederhanaan penulisan alat pembayaran. Setelah itu dilanjutkan dengan penyederhanaan sistem akuntansi dan sistem pembayaran tanpa menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian.misalnya. Saat ini anda memiliki uang Rp 100.000 dan bisa digunakan untuk membeli 5 bungkus nasi Padang menggunakan lauk ayam goreng, dengan redenominasi maka tiga angka nol akan hilang dan menjadi Rp 100.
detikfinance nanti dulu dah masih banyang yang lebih penring dibahas
detikfinance Penyederhanaan nilai ini sendiri bertujuan agar rupiah bisa lebih efisien, makin berdaulat, dan lebih bergengsi jika dibandingkan dengan mata uang negara lain
detikfinance utang indonesia 7000 Triliun dgn adanya Redenominasi utang indonesia tinggal 7 trilliun😁😀
detikfinance Pak harto juga pernah redenominasi rupiah potong 000 nya 3, 1000 jadi Rp1, kalo dulu gak dipotong nol nya skrg beli bayar parkir 2.000.000
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »