Medsos PNS Dikekang, Pengamat: Ini Gejala Neo-Orba

  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 14 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 9%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) Ahmad Khoirul Umam menilai gejala neo-orba (orde baru) mulai muncul, terutama dalam aspek penegakan hukum.

Ia menuturkan, pemerintah harus punya aturan teknis dalam menangangi sebuah pendapat yang disampaikan ASN. Jika kritik yang disampaikan masih dalam konteks demokrasi, maka pemerintah tak bisa menindaknya dengan mengatasnamakan reformasi birokrasi.

Ia mengatakan, dalam mengukur suatu pendapat termasuk dalam ujaran kebencian atau hanya kritik harus diiringi dengan pemahaman aturan teknis dan pendidikan politik. Selain itu, ASN sendiri juga harus menyikapi media sosial dengan baik sebelum menyampaikan kritiknya.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.

Sebenarnya gampang jk tdk mau d atur tdk usah jd PNS

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Soal Medsos PNS, Pengamat: Bedakan Antara Kritik dan Nyinyir'... Saya mengkritik pemerintah itu kan bukan karena saya tidak netral, tapi saya cinta. Kalau saya nggak cinta negeri ini, saya biarkan negeri ini mau jatuh, mau hancur, saya biarkan saja,' kata Ismail. via detikfinance detikfinance Saya setuju tp sayang orng Indonesia blm bs bedakan kritik dan nyinyir detikfinance
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Soal Nyinyir di Medsos, Pengamat: Pahami Konteksnya'Tapi bukan berarti apa yang kita kritisi itu lalu mengadu domba dan sebagainya. Dalam konteks pak Wiranto kita harus punya empati.' Sbagai istri perwira seyogyanya bs menempatkan diri untk menjaga etika, apalagi istri Dandim adalah contoh bagi istri ' bawahannya. Apa mau jk suaminya dilecehkan anak buahnya? Ingat selain menkopolhukam, wiranto jg mantan panglima ABRI, jendral yg pernah jadi pimpinan suaminya.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

Sederet Sanksi Menanti PNS yang Nyinyir di MedsosPNS dilarang nyinyir yang bermuatan ujaran kebencian di media sosial. Pasalnya, hukuman menanti bagi yang nekat nyinyir. Daftar lengkapnya di sini. PNSDilarangNyinyir via detikfinance detikfinance Jadi, setuju PNSDilarangNyinyir? detikfinance Setuju banget detikfinance mendingan kerja yg bener drpd nyinyir. srtuju srkaleh
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

Ada 990 Kasus Pelanggaran Netralitas PNS, Mayoritas Nyinyir di MedsosBKN mencatat terdapat 990 kasus pelanggaran netralitas yang dilakukan ASN sejak Januari 2018 sampai dengan Maret 2019. Mayoritas nyinyir di medsos. PNS via detikfinance detikfinance yg jadi pertanyaan, langkah apa yg sudah di lakukan BKN?
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »

PNS Sebar Ujaran Kebencian di Medsos Bisa DipecatBagi aparatur sipil negara atau PNS, kehati-hatian menggunakan media sosial harus diperhatikan. Komisi_ASN org pns lamis ja da.neror org dg kta ksar,tni tu ak prnh low.bkin situs yg g nyinggung dia .ak dteror,btinku pa d klainan jiwa
Sumber: korantempo - 🏆 38. / 51 Baca lebih lajut »

PNS Bisa Dipecat Kalau Nekat Sebar Ujaran Kebencian di Medsos!Kepala Biro Jumas, BKN Mohammad Ridwan mengatakan hukuman hukuman yang paling berat adalah pemecatan bagi ASN yang melakukan ujaran kebencian. Ini jelasnya: BKN PNS via detikfinance detikfinance Ditunggu actionnya. Bukan cuma omong doang...
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »