REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Kabinet Gotong Royong, Bungaran Saragih, mewanti-wanti pemerintah sekarang untuk menyiapkan antisipasi yang matang dalam menghadapi kemungkinan serbuan impor daging ayam asal Brasil. Antisipasi itu dimulai dengan menjaga stabilitas harga bahan baku pakan ayam dalam negeri agar efisiensi industri bisa ditingkatkan dan memiliki daya saing yang kuat.
Peningkatan populasi itu akan memicu peningkatan konsumsi daging dan telur ayam nasional. Diprediksi, konsumsi daging ayam bisa tembus 48,7 kilogram per kapita sehingga kebutuhan daging ayam dalam negeri bisa mencapai 12 juta ton dari produksi tahun ini sebesar 3,52 juta ton . Upaya menembus pintu impor itu juga sudah terlihat atas kemenangan Brasil atas gugatan belum terbukanya pintu impor daging unggas Indonesia di World Trade Organization ."Saat 15 tahun yang lalu, ini yang saya pertahankan agar tidak tembus. Tapi sekarang akhirnya tembus. Pasar Indonesia diperkirakan akan semakin dibanjiri oleh daging dan telur impor," katanya menambahkan.
Sebagai catatan, biaya produksi daging ayam saat ini mencapai Rp 15 ribu - Rp 18 ribu per kg, sementara di Brazil hanya Rp 9 ribu - Rp 10 ribu. Tingginya biaya produksi itu, menurut Bungaran lantaran mahalnya biaya pakan unggas yang menjadi komponen terbesar dalam biaya produksi. Bahan baku utama pakan unggas adalah jagung dan kedelai.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »