Athar mengatakan, Aksakirana terdiri dari empat komponen utama. Perangkat keras berupa handheld, aplikasi seluler dan web Aksakirana, serta pembelajaran mesin. Handheld Aksakirana merupakan aksesori kamera ponsel berbentuk teropong genggam.sebesar 20D. Aplikasi seluler Aksakirana berfungsi sebagai medium pengunggahan foto ke server guna diproses pembelajaran mesin Aksakirana, sehingga diperoleh hasil diagnosis serta tingkat keparahannya.
"Aksakirana memiliki fungsi serupa aplikasi seluler. Namun, dapat diakses lewat komputer dan memuat fitur-fitur seperti pengunduhan gambar diberi takarir informasi diagnosis dan pengunduhan dataset glaukoma, dapat digunakan meneliti glaukoma," kata Ahtar, Rabu . Dokter mata berhak memverifikasi hasil diagnosis glaukoma dan menerima donasi dari filantropi. Pengguna dapat memakai handheld menangkap gambar retina pasien dengan kamera ponsel, diunggah melalui web Aksakirana untuk diproses pembelajaran mesin.
"Pengguna mendapat hasil prediksi diagnosis glaukoma beserta tingkat keparahan. Prediksi ini dapat diverifikasi dokter mata dan disimpan ke server Aksakirana guna meningkatkan akurasi pembelajaran mesin seiring banyaknya dataset yang digunakan," ujar Athar. Athar berharap, Aksakirana dapat digunakan tenaga kesehatan agar skrining glaukoma berjalan cepat dan masif. Kehadiran biobank sebagai penyimpanan data citra fundus retina di big data yang lulus kelayakan nantinya dapat dibuka untuk penelitian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »