Ketua LSF Rommy Fibry Hardiyanto menilai ide untuk memperbesar keterangan klasifikasi, khususnya untuk film 17+ dan 21+, bisa meminimalisir penonton di bawah umur masuk ke bioskop.
"Ini masukan yang menarik. Masukan itu kami terima dan akan kami proses untuk didiskusikan dengan pihak bioskop dan pemilik film," kata Rommy saat dihubungiNamun LSF hanya bisa mengingatkan penonton terhadap budaya sensor mandiri. "Sekarang kan tidak bisa ditekan ya, makanya kami juga hanya bisa mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya untuk tidak menonton film yang bukan untuk usianya," kata Rommy.
Adapun cara-cara yang telah dilakukan oleh LSF untuk meningkatkan budaya sensor mandiri adalah dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan ke daerah, hingga memasang iklan sebelum film dimulai.Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penonton, ada pula laporan negatif bahwa beberapa film horor dengan klasifikasi 17+ ditonton oleh anak-anak di bawah umur.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »